December 23, 2010 | By: SAFRILFAQAT

Komunikator

            Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan pada khalayak oleh karena itu, komunikator bisa di sebut pengirim, sumber, source atau encoder. 
            Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komunikasi memegang peranan penting, terutama mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk itu, seorang komunikator harus terampil berkomunikasi, dan juga kaya ide, serta penuh daya kreativitas. (Prof.Dr.H. Hafied Cangara, M.Sc. Pengantar Ilmu Komunikator.

Sistem Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih, secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya. Titik berat komunikasi kelompok adalah pada gejala kumonikasi dalam kelompok kecil tentang bagaimana caranya untuk dapat mengerti proses komunikasi kelompok, memperkirakan hasilnya serta lebih menyangkut pada proses yang terjadi.

SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL


 Pada pembahasan kali ini menguraikan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, di sini kita sebut komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri bisa juga disebut proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu, atau dengan kata lain. Proses komunikasi dengan diri sendiri baik sebagai komunikator maupun komunikasi. Meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berfikir.
December 21, 2010 | By: SAFRILFAQAT

Memori

Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi (dengan menyediakan kerangka rujukan) maupun berfikir (yang akan kita uraikan nanti). Memori adalah yang sangat penting berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta-fakta tentang dunia zdan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.

Berpikir

Apakah Berpikir Itu?
Proses keempat yang mempengaruhi penafsiran kita terhadap stimuli adalah berpikir. Dalam berpikir kita melibatkan semua proses yang kita sebut di muka: sensasi, dan memori.
Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (Decision Making), memecahkan persoalan (Problem Solving), dan menghasilkan yang baru (Creative), memahami realitas berarti menarik kesimpulan, meneliti berbagai kemungkinan penjelasan dari realitas eksternal dan internal, Anita Taylor Etal, mendefenisikan berpikir sebagai proses penarikan kesimpulan, Think-Ing Is A Inferring Process (Taylor ,et, al, 1977:55).

Faktor-Faktor Menumbuhkan Hubungan Interpersonal dalam Komunikasi Interpersonal.

1.   Percaya (trust).  
            Percaya didevinisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dalam situasi yang penuh resiko.

Tahap-Tahap Hubungan Interpersonal.


1.   Pembentukan Hubungan Interpersonal  
          Tahap ini sering di sebut sebagai tahap perkenalan. Tseve duck menulis bahwa perkenalan adalah proses komunikasi dimana individu mengirimkan atau menyampaikan informasi tentang struktur dan isi kepribadiannya kepada bakal sahabatnya, dengan menggunakan cara-cara yang agak berbeda pada macam-macam tahap perkembangan persahabatan. Pada tahap ini informasi yang dicari dan disampaikan pada umumnya berkisar mengenai data  demokrafis, usia, pekerjaan,  tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.

Teori-Teori Hubungan Interpersonal

1.   Model Pertukaran Sosial
            Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.
December 20, 2010 | By: SAFRILFAQAT

Membangun Motivasi Diri


Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika kita memiliki motivasi yang kuat dalam diri kita. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali kita menggapai apa yang kita cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin kita nggak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri.
Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut. Caranya...? coba simak kiat berikut ini:

Melatih Tanggung Jawab


Tanggung jawab dapat diartikan dengan “bertindak tepat tanpa perlu diperingatkan.” Sedangkan bertanggung jawab merupakan sikap tidak tergantung dan kepekaan terhadap perasaan orang lain. Sifat dapat diserahi tanggung jawab seseorang akan terlihat pada cara ia bertindak dalam keadaan darurat dan cara ia melakukan pekerjaan rutin-nya. Sebenarnya itu tidak merupakan sifat tetapi sikap yang telah men-cakup sifat memperhatikan, ketelitian, kecakapan, dan Iain-lain. Umumnya sifat demikian tidak diturunkan dari orang tua melainkan sesuatu yang dapat dilatih.
Jelasnya, pengertian tanggung jawab di sini adalah kesadaran yang ada dalam diri seseorang bahwa setiap tindakannya akan mempunyai pengaruh bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri. Karena menyadari bahwa tindakannya itu berpengaruh terhadap orang lain ataupun diri sendiri, maka ia akan berusaha agar tindakan-tindakannya hanya memberi pengaruh positif saja terhadap orang lain dari diri sendiri dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain ataupun diri sendiri. Dalam keadaan yang kepentingan diri sendiri harus dipertentangkan dengan kepentingan orang lain, maka seorang yang bertanggung jawab akan berusaha memenuhi kepentingan orang lain terlebih dalu.

Makna Pertanyaan dan Rasa Ingin Tahu


Semenjak dilahirkan, manusia memang merupakan makhluk yang selalu ingin tahu. Dalam diri setiap insan akan timbul rasa puas apabila mereka dapat menyelidiki hal-hal yang menggugah rasa ingin tahu mereka. Selama keinginan itu tidak dicegah oleh pihak luar, maka sepanjang hidupnya rasa ingin menyelidiki ini akan senantiasa ada dalam dirinya. Dengan demikian berarti ia mempunyai kemungkinan untuk mengembangkan minatnya secara luas.
“Apa itu?”
“Kenapa?” atau
“Di mana?”
Merupakan bentuk pertanyaan yang kerap kali keluar dari mulut anak-anak yang mulai pandai , berbicara dan bertanya mengenai segala sesuatu yang dialaminya dalam kontaknya dengan dunia sekitarnya.
Bagi anak-anak, dunia ini sesungguhnya penuh dengan hal-hal yang luar biasa, aneh bahkan misterius. Oleh sebab itu mereka suka mencari tahu dengan meraba atau sekurang-kurangnya dengan bertanya sekitar ‘apa dan mengapa segala sesuatu itu.’

Mendidik Anak dari Kebiasaan Mencuri

           Kadang-kadang orang tua merasa terkejut dan bingung sewaktu pertama kali mengetahui anaknya mencuri. Orang tua lantas mungkin berpikir bahwa ini merupakan hal yang wajar dalam perkembangan anak. Anggapan ini tentu saja tidak benar. Meskipun banyak anak mencuri tak berarti itu merupakan bagian dari perkembangan anak. Jadi, sekecil apa pun pencurian yang dilakukan anak, orang tua harus melarang dan menghentikannya.
Barangkali, suatu waktu mencuri merupakan masalah dalam keluarga. Boleh dikata hal ini kerap kali terjadi, terutama dalam keluarga yang memiliki anak berusia empat sampai tujuh tahun. Pada usia ini anak cenderung untuk mengambil apa yang bukan haknya. Sebelum kita menemukan cara untuk memecahkannya, seringkali kita melakukan berbagai kesalahan dulu sebelum akhirnya kita berhasil mengobati kebiasaan mencuri ini dan dengan demikian menemukan rasa saling pengertian dengan anak-anak kita.
December 19, 2010 | By: SAFRILFAQAT

Belajar, Mengajar dan Pembelajaran


Sebelum membahas masalah prinsip belajar dan pembelajaran sangatlah perlu dipahami terlebih dahulu konsep belajar. Apakah belajar itu ?. Menurut Gagne (1984: ) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Galloway dalam Toeti Soekamto (1992: 27) mengatakan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sedangkan Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut. (a). belajar adalah perubahan tingkahlaku; (b). perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan; (c). perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama.

Bentuk-Bentuk Wawancara

          Interview atau wawancara adalah salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan. Berbeda dengan Jumpa pers atau konverensi pers yang dilaksanakan atas kehendak sumber berita.

Urgensi Bimbingan dan Konseling

1.  Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Pada Sekolah dasar benar-benar terdapat sifat formal pendidikan yang berbeda dengan taman kanak-kanak dan pendidikan lingkungan keluarga. Dalam sekolah dasar mulai terdapat pembagian jelas catur -wulan, kenaikan kelas, dan evaluasi lainnya. Tujuan sekolah dasar sudah terumuskan dengan jelas sebagaimana terlihat dalam tujuan institusionalnya. 
Suasana belajar merupakan ciri yang amat membedakannya dengan taman kanak-kanak yang lebih pada bermain dibanding kegiatan intelektualnya. Dalam kelas, anak Sekolah Dasar dituntut prestasinya menguasai kurikulum sekolah untuk mencapai angka nilai baik yang menunjang untuk naik kelas. Ringkasnya ada kegiatan mempelajari ilmu dari kurikulum, ada ujian penguasaan, pencapaian prestasi dan promosi atau non promosi.

Landasan Bimbingan Dan Konseling

          Membicarakan tentang landasan dalam bimbingan dan konseling pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan landasan-landasan yang biasa diterapkan dalam pendidikan, seperti landasan dalam pengembangan kurikulum, landasan pendidikan non formal atau pun landasan pendidikan secara umum.  
         Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan fundasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan tersebut tidak memiliki fundasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan ambruk. Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari oleh fundasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien). Secara teoritik, berdasarkan hasil studi dari beberapa sumber, secara umum terdapat empat aspek pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya, dan landasan ilmu pengetahuan (ilmiah) dan teknologi. Selanjutnya, di bawah ini akan dideskripsikan dari masing-masing landasan bimbingan dan konseling tersebut:

Tata Cara Wawancara


Wawancara adalah salah satu faktor penting dalam menggali informasi dari narasumber, dalam hal ini rumah tangga sample. Dengan teknik wawancara yang baik dan benar diharapkan tujuan interview akan tercapai. Setiap enumerator harus mengetahui teknik wawancara yang efisien dan efektif.

Kehilangan


ku tak ingin kehilangan
akan sesosok kepribadian
yang begitu lembut

yang menemani dalam kesendirian
yang menghangatkan dikala hati membeku
hari-hari dalam kebersamaan
mungkinkah hanya tinggal kenangan belaka

canda tawa bersamamu
kini hanya penantian
tutur sapa dengan dirimu
kini hanyalah impian semata

jauh tatapan untuk bertemu
jauh kata untuk menyapa
walau jarak membentang menghalangi
namun hati menanti hadirnya dirimu
disisiku

tak lelah hati ini menemani
tak lekang dimakan karat
demi sebuah penantian
akan datangnya kembali saat² indah bersamamu .......



Kehampaan Hati

Telaga yang diam..
Biarkan malam turun kebumi…
Menyelam aku kejagat raya…
Mabuk dalam mimpi-mimpi ku
Bagai kuda liar yang berlari….
Tak berakhir dijalan buntu
Begitulah kurenggut sepi..
Lalu mengapa harus pilu
Ketika langit tak bermentari…

Sebatang Lilin

Kemarin Malam…
Sebatang Lilin…
Yang kau nyalakan,…
Cahayanya masih membekas
Menerangi Hati….

Mengapa Malam ini
Sebatang Lilin yang kau nyalakan..
Kau padamkan Sendiri..??

Ingin Ku

Aku datang mengeruhkan sekejap
Bualan dalam imajima…
Aku datang menangguhkan sebongkah
Waktu yang membunuh kelopak-kelopak bunga dupa…
Aku datang meniadakan sealur cerita bingkai hidup
Yang tak kunjung tertata…

Aku telah mengosongkan sepucuk suasana
Yang tak pernah aku cumbu…
Diantara pergolakan jiwa punguk dalam
Menunggu hati yang aku tuju

Dan aku disini datang untuk mengobati lukaku
Dan ternyata aku hanya membungkuk
Dalam sejuta bisuku…
Dalam terik matahari ini
Aku telah menanti cahaya
Penerang diri…

Andai aku bisa…
Ingin aku ungkapkan
Apa kabar engkau disuatu hati?
Sengaja ku sampaikan dan aku rangkaikan
Kata dan lantunan sajak ini…
Untuk mu yang kini memegang mimpi !