December 20, 2010 | By: SAFRILFAQAT

Membangun Motivasi Diri


Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika kita memiliki motivasi yang kuat dalam diri kita. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali kita menggapai apa yang kita cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin kita nggak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri.
Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut. Caranya...? coba simak kiat berikut ini:

Melatih Tanggung Jawab


Tanggung jawab dapat diartikan dengan “bertindak tepat tanpa perlu diperingatkan.” Sedangkan bertanggung jawab merupakan sikap tidak tergantung dan kepekaan terhadap perasaan orang lain. Sifat dapat diserahi tanggung jawab seseorang akan terlihat pada cara ia bertindak dalam keadaan darurat dan cara ia melakukan pekerjaan rutin-nya. Sebenarnya itu tidak merupakan sifat tetapi sikap yang telah men-cakup sifat memperhatikan, ketelitian, kecakapan, dan Iain-lain. Umumnya sifat demikian tidak diturunkan dari orang tua melainkan sesuatu yang dapat dilatih.
Jelasnya, pengertian tanggung jawab di sini adalah kesadaran yang ada dalam diri seseorang bahwa setiap tindakannya akan mempunyai pengaruh bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri. Karena menyadari bahwa tindakannya itu berpengaruh terhadap orang lain ataupun diri sendiri, maka ia akan berusaha agar tindakan-tindakannya hanya memberi pengaruh positif saja terhadap orang lain dari diri sendiri dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain ataupun diri sendiri. Dalam keadaan yang kepentingan diri sendiri harus dipertentangkan dengan kepentingan orang lain, maka seorang yang bertanggung jawab akan berusaha memenuhi kepentingan orang lain terlebih dalu.

Makna Pertanyaan dan Rasa Ingin Tahu


Semenjak dilahirkan, manusia memang merupakan makhluk yang selalu ingin tahu. Dalam diri setiap insan akan timbul rasa puas apabila mereka dapat menyelidiki hal-hal yang menggugah rasa ingin tahu mereka. Selama keinginan itu tidak dicegah oleh pihak luar, maka sepanjang hidupnya rasa ingin menyelidiki ini akan senantiasa ada dalam dirinya. Dengan demikian berarti ia mempunyai kemungkinan untuk mengembangkan minatnya secara luas.
“Apa itu?”
“Kenapa?” atau
“Di mana?”
Merupakan bentuk pertanyaan yang kerap kali keluar dari mulut anak-anak yang mulai pandai , berbicara dan bertanya mengenai segala sesuatu yang dialaminya dalam kontaknya dengan dunia sekitarnya.
Bagi anak-anak, dunia ini sesungguhnya penuh dengan hal-hal yang luar biasa, aneh bahkan misterius. Oleh sebab itu mereka suka mencari tahu dengan meraba atau sekurang-kurangnya dengan bertanya sekitar ‘apa dan mengapa segala sesuatu itu.’

Mendidik Anak dari Kebiasaan Mencuri

           Kadang-kadang orang tua merasa terkejut dan bingung sewaktu pertama kali mengetahui anaknya mencuri. Orang tua lantas mungkin berpikir bahwa ini merupakan hal yang wajar dalam perkembangan anak. Anggapan ini tentu saja tidak benar. Meskipun banyak anak mencuri tak berarti itu merupakan bagian dari perkembangan anak. Jadi, sekecil apa pun pencurian yang dilakukan anak, orang tua harus melarang dan menghentikannya.
Barangkali, suatu waktu mencuri merupakan masalah dalam keluarga. Boleh dikata hal ini kerap kali terjadi, terutama dalam keluarga yang memiliki anak berusia empat sampai tujuh tahun. Pada usia ini anak cenderung untuk mengambil apa yang bukan haknya. Sebelum kita menemukan cara untuk memecahkannya, seringkali kita melakukan berbagai kesalahan dulu sebelum akhirnya kita berhasil mengobati kebiasaan mencuri ini dan dengan demikian menemukan rasa saling pengertian dengan anak-anak kita.