December 19, 2010 | By: SAFRILFAQAT

Belajar, Mengajar dan Pembelajaran


Sebelum membahas masalah prinsip belajar dan pembelajaran sangatlah perlu dipahami terlebih dahulu konsep belajar. Apakah belajar itu ?. Menurut Gagne (1984: ) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Galloway dalam Toeti Soekamto (1992: 27) mengatakan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sedangkan Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut. (a). belajar adalah perubahan tingkahlaku; (b). perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan; (c). perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama.

Bentuk-Bentuk Wawancara

          Interview atau wawancara adalah salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan. Berbeda dengan Jumpa pers atau konverensi pers yang dilaksanakan atas kehendak sumber berita.

Urgensi Bimbingan dan Konseling

1.  Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Pada Sekolah dasar benar-benar terdapat sifat formal pendidikan yang berbeda dengan taman kanak-kanak dan pendidikan lingkungan keluarga. Dalam sekolah dasar mulai terdapat pembagian jelas catur -wulan, kenaikan kelas, dan evaluasi lainnya. Tujuan sekolah dasar sudah terumuskan dengan jelas sebagaimana terlihat dalam tujuan institusionalnya. 
Suasana belajar merupakan ciri yang amat membedakannya dengan taman kanak-kanak yang lebih pada bermain dibanding kegiatan intelektualnya. Dalam kelas, anak Sekolah Dasar dituntut prestasinya menguasai kurikulum sekolah untuk mencapai angka nilai baik yang menunjang untuk naik kelas. Ringkasnya ada kegiatan mempelajari ilmu dari kurikulum, ada ujian penguasaan, pencapaian prestasi dan promosi atau non promosi.

Landasan Bimbingan Dan Konseling

          Membicarakan tentang landasan dalam bimbingan dan konseling pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan landasan-landasan yang biasa diterapkan dalam pendidikan, seperti landasan dalam pengembangan kurikulum, landasan pendidikan non formal atau pun landasan pendidikan secara umum.  
         Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan fundasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan tersebut tidak memiliki fundasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan ambruk. Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari oleh fundasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien). Secara teoritik, berdasarkan hasil studi dari beberapa sumber, secara umum terdapat empat aspek pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya, dan landasan ilmu pengetahuan (ilmiah) dan teknologi. Selanjutnya, di bawah ini akan dideskripsikan dari masing-masing landasan bimbingan dan konseling tersebut:

Tata Cara Wawancara


Wawancara adalah salah satu faktor penting dalam menggali informasi dari narasumber, dalam hal ini rumah tangga sample. Dengan teknik wawancara yang baik dan benar diharapkan tujuan interview akan tercapai. Setiap enumerator harus mengetahui teknik wawancara yang efisien dan efektif.

Kehilangan


ku tak ingin kehilangan
akan sesosok kepribadian
yang begitu lembut

yang menemani dalam kesendirian
yang menghangatkan dikala hati membeku
hari-hari dalam kebersamaan
mungkinkah hanya tinggal kenangan belaka

canda tawa bersamamu
kini hanya penantian
tutur sapa dengan dirimu
kini hanyalah impian semata

jauh tatapan untuk bertemu
jauh kata untuk menyapa
walau jarak membentang menghalangi
namun hati menanti hadirnya dirimu
disisiku

tak lelah hati ini menemani
tak lekang dimakan karat
demi sebuah penantian
akan datangnya kembali saat² indah bersamamu .......



Kehampaan Hati

Telaga yang diam..
Biarkan malam turun kebumi…
Menyelam aku kejagat raya…
Mabuk dalam mimpi-mimpi ku
Bagai kuda liar yang berlari….
Tak berakhir dijalan buntu
Begitulah kurenggut sepi..
Lalu mengapa harus pilu
Ketika langit tak bermentari…

Sebatang Lilin

Kemarin Malam…
Sebatang Lilin…
Yang kau nyalakan,…
Cahayanya masih membekas
Menerangi Hati….

Mengapa Malam ini
Sebatang Lilin yang kau nyalakan..
Kau padamkan Sendiri..??

Ingin Ku

Aku datang mengeruhkan sekejap
Bualan dalam imajima…
Aku datang menangguhkan sebongkah
Waktu yang membunuh kelopak-kelopak bunga dupa…
Aku datang meniadakan sealur cerita bingkai hidup
Yang tak kunjung tertata…

Aku telah mengosongkan sepucuk suasana
Yang tak pernah aku cumbu…
Diantara pergolakan jiwa punguk dalam
Menunggu hati yang aku tuju

Dan aku disini datang untuk mengobati lukaku
Dan ternyata aku hanya membungkuk
Dalam sejuta bisuku…
Dalam terik matahari ini
Aku telah menanti cahaya
Penerang diri…

Andai aku bisa…
Ingin aku ungkapkan
Apa kabar engkau disuatu hati?
Sengaja ku sampaikan dan aku rangkaikan
Kata dan lantunan sajak ini…
Untuk mu yang kini memegang mimpi !