December 23, 2010 | By: SAFRILFAQAT

Komunikator

            Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan pada khalayak oleh karena itu, komunikator bisa di sebut pengirim, sumber, source atau encoder. 
            Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komunikasi memegang peranan penting, terutama mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk itu, seorang komunikator harus terampil berkomunikasi, dan juga kaya ide, serta penuh daya kreativitas. (Prof.Dr.H. Hafied Cangara, M.Sc. Pengantar Ilmu Komunikator.
  1. Fungsi Sebagai Komunikator
Pertama kali menyediakan sumber informasi. Selanjutnya menyaring dan mengevaluasi informasi yang tersedia dan mengolah informasi ini ke dalam suatu bentuk yang cocok bagi kelompok penerima informasi tersebut, sehingga kelompok penerima memahami informasi tersebut.
Akibat secara langsung komunikator dapat mempengaruhi pendapat, pandangan dan sebab serta perilaku komunikasi adalah penting. Langkah berikutnya mengevaluasi dan menyaring informasi apakah memang telah benar-benar dapat di sampaikan pada komunikan (khalayak). Mengolah informasi kedalam bentuk yang cocok seperti tulisan, laporan pidato, peragaan, dan lain-lainnya, sehingga mudah di pahami. Dengan demikian komunikator dapat mempengaruhi komunikan. Peranan utama komunikan untuk menciptakan suasana yang baik dalam proses komunikasi tersebut.

  1. Apa Yang Harus Di Lakukan Komunikator
Komunikator dapat menyampaikan pesan untuk menghasilkan (efek) yang di harapkan perlu memperhatikan beberapa pertimbangan-pertimbangan ini meliputi :
    1. Situasi keadaan yang di kehendaki
    2. Sasaran, mengenai tujuan yang ingin di capai
    3. Apa mengenai tujuan yang ingin di capai
    4. Bagaimana tentang cara penyampaian
    5. Dengan apa, tentang tempat proses komunikasi berlangsung
    6. Dimana, tentang tempat proses komunikasi berlangsung pertimbangan ini agar komunikator dapat mempersiapkan pesan atau informasi sebaik-baiknya dan menguasai pesan atau informasi tersebut.

  1. Cara Berbicara
Pengalaman membuktikan bahwa komunikator yang menyampaikan pesan dengan cara dan gaya bahasa yang baik adalah sangat penting dan bermanfaat. Hal ini akan memperlancar proses komunikasi dan akan menciptakan komunikasi yang harmonis.

  1. Syarat – Syarat Komunikator
Seyogyanya komunikator memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
    1. Harus bersifat tentis
    2. Harus bersemangat
    3. Harus memiliki kepercayaan pada diri sendiri
    4. Harus memiliki sikap dan tindakan terpuji
    5. Harus memelihara proses komunikasi yang sedang berlangsung
    6. Harus menyadari kebiasaan-kebiasaan yang berlebih-lebihan

  1. Sifat-Sifat Komunikator
Komunikator memiliki sifat-sifat antara lain sebagai berikut :
    1. Tidak boleh terlalu otokratis
    2. Harus dapat menguasai aspirasi masyarakat (komunitas)
    3. Mendelegasikan dan membagi tanggung jawab
    4. Penuh inisiatif
    5. Menghargai kemampuan orang lain
    6. Mawas diri
    7. Mampu mengadakan pengawasan

  1. Cara Atau Gaya Yang Seharusnya Tidak Di Lakukan
    1. Tidak memutar atau melemparkan benda di tangan, misalnya memutar atau melempar kunci kendaraan atau kunci lemari
    2. Tidak mempermainkan barang atau benda di pegang, misalnya selalu mempermainkan barang atau benda di pegang, misalnya selalu mempermainkan kipas
    3. Tidak melakukan sikap seenaknya, tanpa menyadari siapa dirinya
    4. Tidak melakukan pesan tanpa persiapan pesan tidak akan jelas, akhirnya hilang makna karena kurang persiapan
    5. Tidak melakukan sikap yang menutupi lambang-lambang yang di sampaikan
    6. Tidak melakukan sikap mengganggu perhatian
    7. Tidak perlu bersikap bertentangan dengan keadaan iklim/ suhu udara, tidak berpura-pura
    8. Tidak melakukan gerakan anggota badan yang tidak perlu, hal ini akan mengganggu perhatian
    9. Tidak melakukan perbuatan merapikan diri dan pakaian di depan khalayak, pakaian telah rapi tidak tidak perlu dibetulkan lagi dan rambut sudah rapi tidak perlu di sisir kembali
    10. Tidak melakukan gerak dan gerak tangan yang berlebih-lebihan
    11. Tidak mengeluarkan suara yang terlalu keras, sehingga berteriak-teriak memekakkan telinga
    12. Tidak mengeluarkan suara yang terlalu lemah, sehingga hampir-hampir tidak kdengaran
(Drs. A.W Widjaya, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi)

Di dalam buku (ilmu komunikasi) suatu pengantar karangan Meiliarni Rusli, komunikator / ecorder adalah terminology untuk orang atau individu yang sedang berbicara, menulis atau memperlihatkan sebuah tanda. Komunikator dapat berupa kelompok orang, organisasi. Komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi, film dan sebagainya.
Dalam komunikator menyampaikan pesan kadang-kadang komunikator menjadi komunikasi, sebaliknya komunikan menjadi komunikator. Syarat-syarat yang harus di perhatikan seorang komunikator adalah sebagai berikut :
a.       Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya
b.      Keterampilan berkomunikasi
c.       Mempunyai pengetahuan yang luas
d.      Sikap
e.       Memiliki daya tari, maksudnya ia memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sikap / penambahan pengetahuan bagi diri komunikan
Menurut Jalaluddin rahmat dalam bukunya psikologi komunikasi, menyatakan bahwa Aris Toteles menyebut karakter komunikator ni sebagai ethos terdiri dari pikiran baik, akhlak  yang baik, dan maksud yang baik good sense, good moral character, good will)
Menurut Herbert C. Kelman (1975) pengaruh komunikasi kita pada orang lain berupa tiga hal:
  • Internalisasi (internalization)
Internalisasi terjadi bila orang yang menerima pengaruh karena perilaku yang dianjurkan ini sesuai dengan sistem nilai yang di milikinya. Kita menerima gagasan, atau anjuran orang lain, karena   gagasan pikiran atau anjuran tersebut berguna untuk memecahkan masalah, penting dalam menunjukkan arah, atau di tuntut oleh sistem nilai kita. Internalisasi terjadi ketika kita menerima anjuran orang lain atas dasar rasional
  • Identifikasi(identification)
Identifikasi terjadi bila individu mengambil perilaku yang berasal dari orang atau kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan hubungan yang mendefenisikan diri secara memuaskan dengan orang atau kelompok itu.  Dalam identifikasi individu mendefenisikan peranannya sesuai dengan peranan orang lain.
  • Ketundukan (compliance)
Ketundukan terjadi  bila individu menerima pengaruh dari orang atau kelompok lain karena ia berharap memperoleh  reaksi yang menyenangkan dari orang atau kelompok tersebut. Dalam ketundukan, orang menerima perilaku yang dianjurkan bukan karena mempercayainya, tetapi karena perilaku tersebut membantunya untuk menghasilkan efek sosial yang memuaskan

0 Komentar Anda: