December 21, 2010 | By: SAFRILFAQAT

Memori

Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi (dengan menyediakan kerangka rujukan) maupun berfikir (yang akan kita uraikan nanti). Memori adalah yang sangat penting berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta-fakta tentang dunia zdan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.
1.      Pengingatan (Recall). Pengingat adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta-fakta secara Verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas. Jika anda ditanaya “apakah jenis-jenis ikan laut yang termask mamalia? Anda menjawab dengan pengingatan.
2.      Pengenalan (Recognition), agak sukar untuk meninggalkan kembali jumlah fakta: lebih mudah mengenalnya kembali. Pertanyaan, “Siapa nama Presiden Mesir sekarang? Lebih sukar dijawab dari pada pertanyaan. Siapa nama Presiden Mesir sekarang-Sadat atau Mubarak
3.      Belajar lagi (Relearning). Menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
4.      Redintegrasi (Red integration). Redintegrasi ialah merekontruksi seluruh masa lalu satu petunjuk memori kecil. Suatu takbir pada malam ‘Id sering membawa orang Islam pada kenangan-kenangan menyertainya.
Ada tiga teori yang menjelaskan memori:
1.      Teori Aus (Disuse Theory)
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu, memori kita baru kuat, bila dilatih terus menerus. William James, Juga Benton Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa “The More Memorizing One Does, the Purer One’s Ability to Memorize’- makin sering mengingat makin jelek kemampuan mengingat.
2.      Teori Interferensi (Interference Theory)
Menurut teori ini merupakan lilin kanvas, meyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya ini disebut interferensi., misalkan  anda  menghafal halaman pertama dalam kamus Inggris-Indonesia. Anda berhasil teruskan ke halaman kedua, berhasil juga tetapi yang di ingat pada halaman berkurang. Ini disebut Inhibisi retroactive (hambatan ke belakang). Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa pelajaran yang dihafal sebelum tidur lebih awet dalam ingatan dari pada pelajaran yang dihafal sebelum kegiatan-kegiatan lain (Shiffin, 1970)
Lebih sering mengingat, lebih jelek daya ingat kita, ini disebut inhibisi proaktif (Hambatan ke depan)
3.      Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)
Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (Gudang Inderawi) kemudian masuk Short-term Memory (STM, Memori Jangka pendek) lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam Long-Term Memory (LTM, Memori Jangka Panjang)
Sensory storage lebih merupakan proses perceptual dari pada memori, ada dua macam memori. Memori ekonis untuk materi yang kita peroleh secara visual dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran)
Short-term memory berlangsung singkat melihat nomor telepon, kemudian memutar pesawat, dan nomor telepon itu terlupa lagi STM hanya mampu mengingat tujuh (Plus atau minus dua) bit informasi anda dapat mengingat 8-1-6-5-4-2-2, tetapi akan sukar mengingat 1-7-0-8-1-9-4-5-1-3-6-5. Jumlah bit informasi ini disebut rentangan memori (memori span) untuk mengingatkan kemampuan STM.
Para psikolog mengajurkan kita mengelompokkan informasi kelompoknya disebut Chunk, deretan angka yang ke dua akan segera dapat di ingat bila di bagi menjadi empat chunk.
LTM meliputi periode penyimpanan informasi sejak semenit sampai seumur hidup, kita dapat memasukkan informasi dari STM ke LTM dengan chunking (membagi menjadi beberapa “Chunk”)
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, 2001 (hal 51-61)

0 Komentar Anda: